Kamis, 02 Februari 2012

NASA: Tak Ada Bukti Kiamat pada 2012

Semua klaim terbantahkan.
"Semua orang bisa tidur
nyenyak pada 21 Desember
tahun depan."

Bulan Desember 2011
tinggal 21 hari lagi, lalu
warga Bumi akan
merayakan kedatangan
tahun 2012--tahun baru
yang membangkitkan
harapan baru sekaligus juga
dibayang-bayangi isu
kiamat.

Menyambut tahun baru,
Badan Antariksa Amerika
Serikat (NASA) kembali
menegaskan tak bakal ada
kiamat di tahun depan.
Apalagi, di tanggal 21
Desember 2012, yang
disebut-sebut sebagian
kalangan akan menjadi
akhir dunia.

Yang benar, tanggal itu
menandai winter soltice
atau hari pertama musim
dingin. Selain itu, tak ada
yang istimewa. "Jadi, semua
orang bisa tidur nyenyak
pada 21 Desember tahun
depan," kata astronom
NASA sekaligus manajer
Program Objek Dekat Bumi
di Laboratorium Jet
Propulsion, Don Yeomans,
seperti dimuat situs sains
Space.com, Jumat kemarin,
9 Desember 2011.

"Apa yang istimewa dari
tanggal 21 Desember
2012?" kata Yeomans. "Tak
ada, meski banyak orang
menduga itu adalah akhir
dunia."

Sejumlah alibi yang dipakai
untuk menguatkan
argumen kiamat itu pun
dipatahkan NASA.
Ramalan Bangsa Maya
Salah satu yang diajukan
sebagai bukti klaim "kiamat
2012" adalah kalender
Bangsa Maya yang berakhir
21 Desember 2011.

Menurut Yeomans,
kalender Maya tak ubahnya
kalender modern yang
panjangnya 365 hari.
Bedanya, mereka mengukur
waktu dalam periode lebih
panjang, seperti dekade,
abad, dan milenium--dalam
versi modern. "Perhitungan
pendek adalah 52 tahun,
yang panjang 5.125 tahun
yang berakhir 21 Desember
2012. Setelah itu akan
dimulai kalender baru.

Bangsa Mata tak pernah
memprediksi tanggal itu
adalah akhir dunia," kata
Yeomans.
Dia mengaku terkejut saat
masuk ke mesin pencari
Google dan mengetik kata
kunci 'bencana 2012'.
"Hasilnya 35 juta lebih.
Ternyata banyak orang
khawatir dengan tanggal
itu."

Planet X atau Nibiru
Kekhawatiran lain adalah
soal keberadaan Planet
"Nibiru" atau "Planet X"
yang diduga akan
menabrak Bumi.
Yeomans mengatakan,
adalah pecinta UFO Nancy
Leider yang mengaku
melakukan kontak dengan
alien dari rasi bintang Zeta
Reticuli. Leider kali pertama
meramalkan Nibiru akan
membawa bencana bagi
dunia pada Mei 2003.
Setelah tak terbukti, ia
mengubah prediksinya
menjadi 21 Desember 2011.
"Tak ada bukti tentang
keberadaan Nibiru," kata
dia. Dugaan bahwa Nibiru
bersembunyi di balik
Matahari, juga disanggah.

"Kalau benar ia tak bisa
selamanya berada di balik
Matahari, semestinya kita
sudah melihatnya
bertahun-tahun lalu."

Bagaimana dengan
tudingan bahwa NASA dan
para astronom
bersekongkol untuk
menyembunyikan
keberadaan Nibiru? "Tak
ada satu cara pun di muka
bumi ini untuk memaksa
para astronom diam."

Planet berjajar
Juga ada anggapan efek
gravitasi dari planet yang
saling berjajar satu sama
lain akan membawa
bencana bagi Bumi. "Tapi
tak ada kesejajaran planet
pada 21 Desember 2012,"
kata Yeomans.

Kalaupun itu terjadi, tak
bakal ada masalah. Satu-
satunya yang punya efek
gravitasi signifikan pada
Bumi adalah Bulan dan
Matahari, misalnya pasang
surut--yang sudah
berlangsung selama jutaan
tahun.

Badai matahari
Kekhawatiran lain adalah
badai matahari--lontaran
partikel energi matahari. Ini
secara rutin terjadi 11 tahun
sekali. Saat badai matahari
mencapai bumi, ia dapat
menciptakan aurora, bisa
merusak satelit dan listrik.
"Namun tak ada kerusakan
permanen yang
ditimbulkan," kata
Yeomans.

Badai matahari super kuat
tercatat pernah terjadi pada
1859. Saat itu kerusakan
yang ditimbulkan relatif
kecil, namun bisa berakibat
fatal jika terjadi saat ini, di
mana masyarakat sangat
bergantung pada perangkat
elektronik.

Meski demikian, masih kata
Yeomans, "Tak ada bukti itu
bakal terjadi pada 21
Desember 2012. Apalagi,
badai matahari terkuat
sekalipun tak akan menjadi
penyebab kiamat, seperti
yang dikhawatirkan
sejumlah orang."

Pergeseran kutub bumi
Bumi punya dua kutub
geografis--selatan dan
utara--yang menandai
sumbu rotasi, yang terkait
dengan medan magnet
yang membuat jarum
kompas selalu menunjuk ke
arah utara.

Beberapa orang khawatir,
dua kutub itu saling
bertukar pada 2012.
Menurut Yeomans,
pergeseran memang
dimungkinkan dalam skala
waktu 500.000 tahun. Tak
bisa serta merta. "Tak ada
fakta yang mendukung itu
akan terjadi 21 Desember
2012," kata Yeomans.

"Kalaupun itu terjadi, tak
ada masalah berarti. Kita
tinggal mengubah kompas,
utara menjadi selatan. Dan
sebaliknya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar