Kamis, 02 Februari 2012

Atlanti, Misteri Keberadaan Atlantis

Bagian Awal

Mitos ttng Peradaban
Atlantis pertama kali
dicetuskan oleh seorang
filsafat Yunani kuno
bernama Plato (427 –
347 SM) dalam buku
Critias dan Timaeus
Dlm buku Timaeus
Plato menceritakan
bahwa dihadapan selat
Mainstay Haigelisi, ada
sebuah pulau yang
sangat besar, dari sana
kalian dapat pergi ke
pulau lainnya,
di depan pulau-pulau itu
adalah seluruhnya
daratan yang dikelilingi
laut samudera, itu adalah
kerajaan Atlantis. Ketika
itu Atlantis baru akan
melancarkan perang
besar dengan Athena,
namun di luar dugaan
Atlantis tiba-tiba
mengalami gempa bumi
dan banjir, tidak sampai
sehari semalam,
tenggelam sama sekali di
dasar laut, negara besar
yang melampaui
peradaban tinggi, lenyap
dalam semalam.

Dibagian lain pada buku
Critias adalah adik
sepupu dari Critias
mengisahkan tentang
Atlantis. Critias adalah
murid dari ahli filsafat
Socrates, tiga kali ia
menekankan keberadaan
Atlantis dlm dialog.
Kisahnya berasal dari
cerita lisan Joepe yaitu
moyang lelaki Critias,
sedangkan Joepe juga
mendengarnya dari
seorang penyair Yunani
bernama Solon
(639-559 SM).
Solon adlah yng pling
bijaksana di antara 7
mahabijak Yunani kuno,
suatu kali ketika Solon
berkeliling Mesir, dari
tempat pemujaan
makam leluhur
mengetahui legenda
Atlantis.

Garis besar kisah pada
buku tersebut Ada
sebuah daratan raksasa
di atas Samudera
Atlantik arah barat Laut
Tengah yang sangat
jauh, yang bangga
dgn peradabannya
yng menakjubkan. Ia
menghasilkan emas dan
perak yg tak terhitung
banyaknya. Istana
dikelilingi oleh tembok
emas dan dipagari oleh
dinding perak. Dinding
tembok dalam istana
bertahtakan emas,
cmerlang dan megah.
Di sana, tingkat
perkembangan
peradabannya
memukau orang.

Mmiliki pelabuhan&kapal dengan
perlengkapan yang
sempurna, juga ada
benda yang bisa
membawa orang
terbang. Kekuasaannya
tidak hanya terbatas di
Eropa, bahkan jauh
sampai daratan Afrika.
Setelah dilanda gempa
dahsyat,
tenggelamlah ia ke dasar
laut beserta
peradabannya, juga
hilang dalam ingatan
orang-orang.
Jika dibaca dari
sepenggal kisah diatas
maka kita akan
berpikiran bahwa
Atlantis merupakan
sebuah peradaban yang
sangat memukau.
Dengan teknologi dan
ilmu pengetahuan pada
waktu itu sudah
menjadikannya sebuah
bangsa yang besar dan
mempunyai kehidupan
yang makmur.
Tapi kemudian saya
mempunyai pertanyaan,
apakah itu hanya sebuah
cerita untuk pengantar
tidur pada jamannya
Plato atau memang Plato
mempunyai bukti2 kuat
dan otentik bahwa
atlantis itu benar2
pernah ada dalam
kehidupan di bumi ini?
Terdapat beberapa
catatan tentang usaha
para ilmuwan dan
orang-orang dalam
pencarian untuk
membuktikan bahwa
Atlantis itu benar2
pernah ada.
Menurut perhitungan
versi Plato waktu
tenggelamnya kerajaan
Atlantis, kurang lebih
11.150 tahun yang silam.
Plato pernah beberapa
kali mengatakan,
keadaan kerajaan Atlantis
diceritakan turun-
temurun. Sama sekali
bukan rekaannya sendiri.
Plato bahkan pergi ke
Mesir minta petunjuk
biksu dan rahib terkenal
setempat waktu itu.
Guru Plato yaitu
Socrates ketika
membicarakan tentang
kerajaan Atlantis juga
menekankan, karena hal
itu adalah nyata, nilainya
jauh lebih kuat dibanding
kisah yang direkayasa.
Jika semua yang
diutarakan Plato
memang benar2
nyata, maka sejak
12.000 tahun silam,
manusia sudah
menciptakan peradaban.
Namun di manakah
kerajaan Atlantis itu?

Sejak ribuan tahun silam
orang2 menaruh
minat yang sangat besar
terhadap hal ini. Hingga
abad ke-20 sejak tahun
1960-an, laut Bermuda
yang terletak di bagian
barat Samudera Atlantik,
di kepulauan Bahama,
dan laut di sekitar
kepulauan Florida pernah
berturut2
diketemukan keajaiban
yang menggemparkan
dunia.
Suatu hari di tahun 1968,
kepulauan Bimini di
sekitar Samudera
Atlantik di gugusan
Pulau Bahama, laut
tenang dan bening
bagaikan kaca yang
terang, tembus pandang
hingga ke dasar laut.
Beberapa penyelam
dalam perjalanan
kembali ke kepulauan
Bimini, tiba2 ada
yang menjerit kaget. Di
dasar laut ada sebuah
jalan besar! Beberapa
penyelam secara
bersamaan terjun ke
bawah, ternyata
memang ada sebuah
jalan besar membentang
tersusun dari batu
raksasa. Itu adalah
sebuah jalan besar yang
dibangun dengan
menggunakan batu
persegi panjang dan
poligon, besar kecilnya
batu
dan ketebalan tidak
sama, namun
penyusunannya sangat
rapi, konturnya
cemerlang. Apakah ini
merupakan jalan posnya
kerajaan Atlantis?

Awal tahun ‘70-an
disekitar kepulauan
Yasuel Samudera
Atlantik, sekelompok
peneliti telah mengambil
inti karang dengan
mengebor pada
kedalaman 800 meter di
dasar laut, atas
ungkapan ilmiah, tempat
itu memang benar-
benar sebuah daratan
pada 12.000 tahun silam.
Kesimpulan yang ditarik
atas dasar teknologi ilmu
pengetahuan, begitu
mirip seperti yang
dilukiskan Plato! Namun,
apakah di sini tempat
tenggelamnya kerajaan
Atlantis?

Tahun 1974, sebuah
kapal peninjau laut Uni
Soviet telah membuat 8
lembar foto yang jika
disarikan membentuk
sebuah bangunan kuno
mahakarya manusia.
Apakah ini dibangun
oleh orang Atlantis?
Tahun 1979, ilmuwan
Amerika dan Perancis
dengan peranti
instrumen yang sangat
canggih menemukan
piramida di dasar laut
“segitiga maut” laut
Bermuda.
Panjang piramida
kurang lebih 300 meter,
tinggi kurang lebih 200
meter, puncak piramida
dengan permukaan
samudera hanya
berjarak 100 meter, lebih
besar dibanding
piramida Mesir. Bagian
bawah piramida terdapat
dua lubang raksasa, air
laut dengan kecepatan
yang menakjubkan
mengalir di dasar
lubang.
Piramida besar ini,
apakah dibangun oleh
orang2 Atlantis?

Pasukan kerajaan Atlan
pernah menaklukkan
Mesir, apakah orang
Atlantis membawa
peradaban piramida ke
Mesir? Benua Amerika
juga terdapat piramida,
apakah berasal dari Mesir
atau berasal dari
kerajaan Atlantis?
Tahun 1985, dua kelasi
Norwegia menemukan
sebuah kota kuno di
bawah areal laut
“segitiga maut”. Pada
foto yang dibuat oleh
mereka berdua, ada
dataran, jalan
besar vertikal dan
horizontal serta lorong,
rumah beratap kubah,
gelanggang aduan
(binatang), kuil, bantaran
sungai dll. Mereka
berdua mengatakan
mutlak percaya terhadap
apa yang mereka
temukan itu adalah
Benua Atlantis seperti
yang dilukiskan oleh
Plato. 
Benarkah itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar