1. Proklamator Kemerdekaan
Semua orang sepertinya tahu bahwa Soekarno
dan Hatta adalah yang memproklamirkan
kemerdekaan Indonesia. Namun sampai tulisan ini
dibuat, tidak ada nama jalan “Soekarno-Hatta” di
Jakarta, kota tempat dibacakannya proklamasi.
Nama mereka pun baru diabadikan menjadi nama
bandara 40 tahun setelah Indonesia merdeka.
Lebih parahnya lagi, pemerintah baru secara resmi
menyematkan gelar “proklamator” kepada mereka
pada tahun 1986, atau 16 tahun setelah Soekarno
wafat.
2. Ibu Kota
Belum ada negara di dunia yang berganti ibu kota
selama empat kali dalam kurun waktu relatif
singkat kecuali Indonesia, yakni Jakarta
(1945-1946), Yogyakarta (1946-1948), Bukittinggi
(1948-1949), Jakarta (1950-sekarang).
3. Sepakbola
Sepakbola merupakan salah satu olahraga paling
digemari di Indonesia, namun tim nasionalnya
tidak pernah menang Piala Dunia FIFA. Hanya sekali
tampil pada tahun 1938, itu pun bukan membawa
bendera Indonesia, melainkan Hindia Belanda.
Meskipun Indonesia memiliki jumlah penduduk
paling banyak ke-4 di dunia dan Brazil di peringkat
ke-5, namun prestasi sepakbola kedua negara
tersebut berbeda jauh.
4. Hutan
Indonesia terkenal dengan keanekaragaman
hayatinya yang luas. Hutan Indonesia yang
luasnya mencapai 138 juta hektar merupakan
tempat hidup bagi 11% spesies tumbuhan dunia,
10% spesies mamalia dunia, dan 16% spesies
burung dunia. Meskipun demikian, Guinness
World Records pada tahun 2008 menyematkan
rekor pada Indonesia sebagai negara yang paling
kencang laju kerusakan hutannya di dunia, yakni
kehilangan 1,8 juta hektar hutan setiap tahun.
5. Pulau
Dengan 17.508 pulau, Indonesia adalah negara
kepulauan terbesar di dunia. Disinilah 3 dari 6 pulau
terbesar di dunia berada : Kalimantan, Sumatera,
dan Papua. Namun jangan heran bahwa hampir
60% penduduknya tinggal di Pulau Jawa, padahal
luasnya hanya 7% dari seluruh wilayah Indonesia.
Uniknya lagi, ada empat pulau yang kedaulatannya
dikuasai bersama-sama dengan pemerintah negara
tetangga. Pulau Kalimantan secara administratif
dikuasai tiga pemerintahan yaitu Indonesia,
Malaysia, dan Brunei Darussalam. Pulau Papua
dikuasai Indonesia dan Papua Nugini. Pulau Timor
dikuasai Indonesia dan Timor Leste, dan yang
terakhir Pulau Sebatik dikuasai Indonesia dan
Malaysia.
6. Angka
Penyebutan angka 1-9 dalam huruf Bahasa
Indonesia mengandung misteri. Jika kita
menjumlahkan dua angka yang huruf awalannya
sama, maka hasilnya selalu sepuluh.
Berawalan S -> Satu + Sembilan = Sepuluh
Berawalan D -> Dua + Delapan = Sepuluh
Berawalan T -> Tiga + Tujuh = Sepuluh
Berawalan E -> Empat + Enam = Sepuluh
Bahkan Lima + Lima = Sepuluh
7. Latah
Latah merupakan penyakit syaraf yang gejalanya
muncul ketika dikageti, atau tanpa sadar suka
mengulangi perkataan atau gerakan orang lain.
Selain di Indonesia, penyakit ini hanya ditemukan
pada suku Ainu di Jepang, masyarakat gurun pasir
di Gobi, dan sebuah suku di Perancis. Di Indonesia
sendiri, awalnya penyakit ini hanya ditemui pada
suku-suku di Pulau Jawa, Sumatera, dan
pedalaman Kalimantan. Namun uniknya, lama-
kelamaan latah di Indonesia dianggap keren dan
menjadi trend, terutama di kalangan selebriti.
Sebagian kaum selebriti memanfaatkan latah
sebagai modal ketenaran atau ciri khas selaku
entertainer.
8. Tanggal 17 Agustus
Bila 17 Agustus menjadi tanggal kelahiran
Indonesia, justru tanggal tersebut menjadi tanggal
kematian bagi pencetus pilar Indonesia. Pada
tanggal itu, pencipta lagu kebangsaan “Indonesia
Raya”, WR Soepratman (wafat 1937) dan pencetus
ilmu bahasa Indonesia, Herman Neubronner van
der Tuuk (wafat 1894) meninggal dunia.
9. Menteri Orang Indonesia Asli
Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki
seorang menteri pertama yang benar-benar
“orang Indonesia asli”. Hal itu karena semua
menteri sebelumnya lahir sebelum Indonesia
merdeka (17 Agustus 1945). Itu berarti, mereka
pernah menjadi warga Hindia Belanda dan atau
pendudukan Jepang, sebab negara hukum
Republik Indonesia memang belum ada saat itu.
“Orang Indonesia asli” pertama yang menjadi
menteri adalah Ir. Akbar Tanjung (lahir di Sibolga,
Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai Menteri
Negara Pemuda dan Olahraga pada Kabinet
Pembangunan V (1988-1993).
10. Ramah
Selain karena keindahan alamnya, banyak
wisatawan mancanegara memuji keramahan
orang Indonesia. Berdasarkan survey The Smiling
Report 2009, Indonesia adalah negara paling
murah senyum di dunia. Indonesia, bersama
Hongkong, juga dinobatkan sebagai negara yang
terbaik dalam mengucapkan salam. Namun hal ini
tidak diikuti dengan pengelolaan yang baik terhadap
indutri pariwisatanya. Buruknya birokrasi dan
tingginya tingkat korupsi juga sangat menakutkan
bagi para investor untuk berbisnis di negara paling
murah senyum ini.
11. Pusat Perbelanjaan
Jakarta sebagai ibu kota Indonesia memiliki tata
ruang yang sangat sangat berantakan. Di kota ini
berdiri 130 pusat perbelanjaan, terbanyak diantara
kota-kota besar lainnya di seluruh dunia. Banyak
wilayah di Jakarta yang tadinya direncanakan untuk
kawasan hunian, konservasi, bahkan resapan air
namun diubah menjadi pusat perbelanjaan.
12. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)
Sampai tulisan ini dibuat, Indonesia merupakan
satu-satunya negara yang pernah keluar dari PBB.
Bergabung pertama kali tahun 1950 sebagai
anggota ke-60 PBB, kemudian Indonesia menarik
keanggotaannya pada tahun 1965. Soekarno,
presiden Indonesia saat itu sangat berang dengan
keputusan PBB mengakui kedaulatan Malaysia dan
menjadikan Malaysia anggota tidak tetap Dewan
Keamanan PBB. Lalu kemudian Soekarno
mendirikan Conefo (Konferensi Negara-Negara
Kekuatan Baru) sebagai tandingan PBB. Sebelum
keluar dari PBB, Soekarno sempat menyampaikan
pidato dengan berapi-api di Sidang Umum PBB
yang isinya meminta agar badan dunia tersebut
dipindahkan markas besarnya ke luar Amerika
Serikat. Bukan hanya pidatonya saja yang berhasil
mendapat berkali-kali tepukan tangan, namun
Soekarno juga sukses menyelenggarakan Ganefo
(tandingan Olimpiade versi Conefo) yang diikuti
2.250 atlet dari 48 negara di Asia, Afrika, Eropa dan
Amerika Selatan, serta diliput sekitar 500 wartawan
asing. Saat-saat itulah terakhir kali Indonesia
memiliki pemimpin superpower dan menjadi salah
satu negara yang paling disegani di seluruh dunia.
13. Hewan
Indonesia memiliki kekayaan fauna yang luar biasa.
Hewan purba yang masih hidup di Indonesia
adalah komodo, kadal terbesar di dunia dengan
berat 90kg dan panjang 3 meter. Terdapat juga
ikan terkecil di dunia sebesar nyamuk yang
ditemukan di Sumatera. Di Sulawesi masih hidup
primata terkecil di dunia yang mirip monyet yakni
Tarsier Pygmy (Tarsius Pumilus) atau disebut juga
Tarsier Gunung yang panjangnya hanya 10 cm. Di
pulau yang sama ditemukan pula ular terpanjang
di dunia sepanjang 10 meter yaitu Python
Reticulates.
14. Suku & Bahasa
Indonesia merupakan negara yang memiliki suku
bangsa terbanyak di dunia, dengan lebih dari 740
suku bangsa/etnis, maka dari itu tidak heran
bahwa Indonesia juga merupakan negara dengan
bahasa daerah yang terbanyak, yakni 583 bahasa
dan dialek. Sadar bahwa bentrokan antar etnis
sangat berpotensi terjadi, maka pendiri Republik ini
menyepakati semboyan bangsa “Bhinneka Tunggal
Ika” (yang artinya “Berbeda-beda tapi tetap satu
juga”).
15. Ramalan Tentang Pemimpin
Indonesia termasuk negara yang kaya dengan
dunia mistis alias gaib, termasuk soal ramal-
meramal. Salah satunya tercatat nama Prabu
Jayabaya, yang memerintah Kerajaan Kediri sekitar
tahun 400-an Masehi. Dari sekian banyak
ramalannya, yang sangat tersohor adalah ramalan
tentang siapa orang yang akan memimpin
Indonesia (baca: Presiden Indonesia).
Pemimpin pertama yakni Soekarno, digambarkan
sebagai orang yang :
- memakai kopiah warna hitam (kethu bengi)
- sudah tidak punya ayah (yatim)
- suaranya menggelegar
- berkharisma
- bergelar serba mulia (Pemimpin Besar Revolusi
dan Panglima Tertinggi ABRI)
- kebal terhadap berbagai senjata (sering lolos dari
percobaan pembunuhan)
- punya kelemahan mudah dirayu wanita cantik
- tidak berdaya terhadap anak-anak kecil yang
mengelilingi rumah beliau (mundurnya Soekarno
karena di-demo para pelajar dan mahasiswa)
- sering mengumpat orang asing (anti
imperialisme)
Pemimpin kedua yakni Soeharto, digambarkan
sebagai orang yang :
- didukung oleh “Kartikapaksi” (ini lambang yang
digunakan ABRI)
- memakai topi baja hijau atau tutup kwali lumuten
(militer)
- kaya raya
- menjadi pemimpin dunia (Soeharto menggagas
membentuk ASEAN, dimana konon menurut
sejarahnya, ASEAN merupakan kesatuan dari
kerajaan Majapahit)
- digantikan oleh “Raja dari negeri
seberang” (Soeharto digantikan oleh BJ. Habibie
yang berasal dari Nusa Srenggi, Sulawesi)
Setelah era kedua pemimpin tersebut, Jayabaya
meramalkan akan muncul pemimpin yang
digambarkan sebagai Raja yang :
- bergelar Satriya Piningit
- sudah tidak punya ayah-ibu
- telah lulus Weda Jawa
- bersenjatakan Trisula
karena ramalan-ramalan sebelumnya berupa
kiasan, saya pun tidak mengerti siapa yang
dimaksud dengan Satriya Piningit.
Ramalan Jayabaya yang tak kalah terkenalnya pula
adalah 2 huruf akhir/sebagian kata nama pemimpin
Indonesia yang dirangkum dalam sebuah kata
NOTONOGORO. Dan hal itu sudah pula terbukti
dengan 3 periode masa pemerintahan presiden
Indonesia, yaitu: SoekarNO, SoeharTO, Susilo
Bambang YudhoyoNO. Bagaimana dengan BJ
Habibie, Megawati dan Gus Dur/Abdurahman
Wahid?? 3 Presiden itu tidak dihitung karena tidak
memerintah selama 1 masa pemerintahan penuh.
Konon katanya seorang presiden yang akan
menjadikan Indonesia makmur dan sejahtera,
dipandang dunia dan dihormati adalah seorang
presiden dengan huruf akhir “GO”. Siapakah
dia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar