Sabtu, 28 Januari 2012

Matahari Terbit Dua Hari Lebih Cepat Dari Biasanya di Greenland

Matahari di atas Greenland, negara pulau yang
terletak di antara Laut Arctic dan Atlantic dan
... sebelah timur Kanada, muncul dua hari lebih cepat
dari jadwal biasanya. Menurut para ilmuwan,
matahari yang biasanya terbit di awal tahun ini
merupakan tanda berakhirnya malam panjang
selama satu setengah bulan di sana.

Tapi untuk pertama kalinya dalam sejarah matahari
terlihat di garis horizon pada pukul 13.00 waktu
setempat pada 11 Januari lalu. Padahal, menurut
jadwal, matahari semestinya bersinar pada 13
Januari.

Kejadian langka ini diduga karena lapisan atas
permukaan es di Greenland mencair sehingga sinar
matahari mampu menembus lebih awal. Teori ini
didasarkan atas studi perubahan cuaca yang
membuktikan bahwa tingkat lapisan atas es di
Greenland mulai menurun.

Laporan dari Organisasi Meteorologi Dunia
menyebutkan bahwa suhu di Greenland naik
sekitar 3 derajat Celcius dari suhu rata-rata tahun
lalu.

Selain itu, pada Desember lalu suhu udara juga
lebih hangat dari biasanya dan hujan lebih banyak
turun ketimbang salju. Beberapa kalangan
berpendapat bahwa kemunculan matahari yang
lebih cepat dua hari itu kemungkinan ada kaitannya
dengan fenomena luar angkasa.

Tapi, Wolfgang Lenhardt, direktur departemen
geofisika Central Institute Meteorology di Wina,
menolak teori tersebut. “Konstelasi bintang tak
pernah berubah. Jika itu terjadi, pasti akan terjadi
kekacauan di bumi,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar